Sejumlah Organ Kades Kari Mukti Dikirim ke Labfor Jakarta

Ketapang, Nusantaranews86.id – Kematian Kepala Desa Karya Mukti, Andri Yansyah (34), yang ditemukan tewas di rumahnya di Mulia Kerta, Kecamatan Benua Kayong, terus menyisakan tanda tanya.

Hampir seminggu pasca kejadian, kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Hingga kini polisi masih menunggu hasil otopsi dari tim forensik.

Bacaan Lainnya

Dilansir dari Sorot 10, Kapolres Ketapang AKBP Setiadi menyampaikan bahwa proses penyelidikan terus dilakukan.

“Masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik, ada beberapa organ yang harus di kirim ke Labfor (Laboratorium Forensik) Jakarta, sehingga perlu waktu,” ungkap Kapolres, Selasa (03/12/24).

Awalnya, istri korban mengungkapkan bahwa Andri meninggal karena gantung diri. Namun, pihak keluarga mulai meragukan pengakuan tersebut.

Sebelumnya, Heri Yunanda (42), abang kandung Andri, merasa ada kejanggalan dalam penemuan jenazah adiknya.

“Jika benar gantung diri, seharusnya bekas jeratan ada di bagian atas leher, bukan di tengah seperti yang ditemukan,” kata Heri dengan penuh keraguan.

Ia juga mencurigai bahwa ayunan besi anak yang digunakan untuk gantung diri tidak sesuai dengan tinggi tubuh adiknya.

Yang lebih mencurigakan lagi, Heri menilai sikap istri korban sangat tidak biasa.

“Biasanya, dalam situasi seperti itu, istri akan panik dan meminta bantuan tetangga. Tapi dia justru menurunkan suaminya sendiri dan membawanya ke kamar,” lanjut Heri.

Selama ini, menurut Heri, Andri dikenal sebagai sosok yang kuat dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda masalah, baik di desa maupun dalam keluarga.

“Dia bukan tipe orang yang akan memilih bunuh diri. Jika ada masalah, dia pasti akan menyelesaikannya,” tegas Heri.

Dengan bukti-bukti dan kecurigaan yang terus berkembang, keluarga korban berharap polisi segera mengungkap kebenaran di balik kematian yang penuh tanda tanya tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *