Muaro Jambi, Nusantaranews86.id – Febri Timor mengaku dirinya aktivis senior bersama FS (Frans Seno selaku PTK) mendatangi kediaman Asep narasumber media Nusantaranews86.id bertujuan meminta Asep meredam pemberitaan yang menguap ke permukaan publik soal suap pemenangan tender proyek Jembatan Kanal Parit Johor KCBN Muaro Jambi.
Asep sempat menelpon awak media NN86 pada siang harinya Sabtu 18 Februari, setelah kedatangan Frans Seno cs
Menurut Asep kepada media ini, niatan mereka meminta persoalan proyek maupun pemberitaan dapat diselesaikan secara kekeluargaan mengingat akibat pemberitaan tersebut Frans Seno sempat dipanggil pihak Polda Jambi, ungkap Asep.
Berhubung awak media sedang di luar kota saat Asep menghubungi, Asep membuat janji pertemuan sekembalinya awak media ke Kota Jambi.
Janji pertemuan untuk menjelaskan terkait kedatangan Frans Seno PTK bersama yang mengaku LSM dan aktivis itu dipenuhi Asep sendirian ke kediaman awak media.
Asep menceritakan kedatangan Frans cs LSM itu tepatnya pada pukul 12 hingga pukul 3 subuh Jumat, pada saat itu Febri Timor LSM tampak menyalahkan Frans Seno yang diakuinya sebagai keponakan dia, dan menyatakan ke Frans untuk segera membantu saya, ujar Asep untuk mengakhiri persoalan ini.
Keesokan hari Frans Seno mengajak Asep ke rumah orang tua nya untuk menyerahkan sebagian uang sertifikat yang dipakai untuk menyelesaikan proyek di BPCB Provinsi Jambi kerena Asep selaku penjamin terus didesak pemilik sertifikat, tanpa sertifikat Frans Seno tidak dapat menyelesaikan proyek jembatan tersebut.
Akhirnya Frans Seno minta bantuan Asep juga untuk meredam media NN86 maka Asep datang ke rumah awak media untuk berunding dan putusannya awak media minta selesaikan persolan uang yang bersumber dari jaminan berupa sertifikat itu segera dikembalikan itu saja.
Anehnya, sambung Asep kenapa Frans Seno bertindak senonoh membuka aib sendiri dengan membeberkan/ membantah keterangan seolah dia benar ke media online jambipos.com yang jelas tidak profesional sepihak tanpa mencari kebenarannya, padahal berita yang diterbitkan oleh media Nusantaranews86.id benar dan jelas memang saya memaparkannya selaku yang pihak CV. Kolang seperti yang dijelaskan media NN86 beberapa waktu lalu
Kecewa nya saya kenapa sudah minta bantu malah buat blunder lagi persoalannya, kemudian bahasa si Febri Timor memfitnah media NN86 seolah berita hoax lho saya jelaskan saya lebih mengetahui dari awal lelang hingga sampai saat ini dan saya langsung menjelaskan ke awak media saat mereka datangi rumah saya meminta keterangan ya saya sampaikan apa adanya.
Dan saya sudah berapa kali dijumpai pihak dinas termasuk Dedy Pokja nya minta persoalan ini selesai eh malah Frans Seno membuat pemberitaan ke jambipos.com maka itu bukan tanggung jawab saya apabila pihak terkait NN tersinggung.
Apabila posisi saya terjepit saya akan berdiri di atas kaki saya sendiri karena saya sudah mengikuti kemauan Frans membantunya kok malah dia berbuat demikian, tidak berfikir sehat, tutup Asep.
Menurut penjelasan Tholip selaku awak media dan menjabat selaku staff redaksi Perwakilan Jambi saat dikonfirmasi pimpinan media serta redaksi mengatakan dirinya membuat berita jelas berimbang dimana bukti konfirmasi terhadap Frans Seno selaku PTK ada namun kemudian diblokir dan begitu pula Yanto ipar dari Frans Seno selaku PPK dalam proyek tersebut dan hanya Krisyanto saja yang belum terkonfirmasi karena dikabarkan sudah pindah ke Palembang menjadi kepala balai.
Kemudian menanggapi tudingan Febri Timor yang diduga beking Frans Seno, mengatakan media kami tidak jelas dan patut dipertanyakan, Tholip menjelaskan sangat mengetahui sosok Febri itu dia bukan siapa-siapa jangan dipedulikan, kalau mengaku LSM apa nama LSM nya sepengetahuan Tholip dia tidak punya LSM hanya ikut ikutan saja, kalau la benar aktivis atau LSM kenapa menghujat media yang memberitakan dugaan korupsi, katanya anti korup, jadi tak perlu didengar, hanya media bodoh yang mau mengambil statemen dari dia, ungkap Tholip kesal.
Kalau benar dia mengaku aktivis kenapa seakan menutupi dan membela pelaku yang kita duga terima uang suap, LSM apa itu?
Apa yang telah dituliskan media jambipos.com itu saya katakan hoax benar, karena dia tidak konfirmasi saya, apabila dia konfirmasi saya, saya akan tunjukan bukti kebenaran persoalan ini, karena menurut saya itu media murahan bukan pencari informasi yang benar.
Salah satu Biro Hukum media Nusantaranews86.id ( Yudhi Krisdianto, S.H) mengatakan sangat disesali pemberitaan media jambipos.com tidak mengkonfirmasi redaksi maupun awak media kami, dan alangkah beraninya Frans Seno mengatakan media kami tidak punya legalitas.
Apabila dia dan jambipos.com merasa benar kami siap dituntut secara hukum yang berlaku di negara ini.
Penulis: timred