Indramayu, Nusantara news86.id – Berawal dari aduan salah satu wartawan koran cetak mingguan Metro Indonesia, Karmono alias Muin yang menurutnya telah mendapatkan perlakuan kurang baik oleh Daryono selaku Kepala Desa Panyindangan Kulon Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat, Kamis 13/7/2022.
Menurutnya, saat itu dirinya hendak mengirimkan koran ke kantor Desa Panyindangan Kulon, sekaligus konfirmasi terkait pelaksanaan proyek Dana Desa ( DD) TA 2022 yang menggunakan ready mix, dan diketahui baru 4 hari selesai pekerjaan, cor beton sudah retak-retak sepanjang jalan yang baru dibangun tersebut, namun terjadi kesalahpahaman hingga terjadi cekcok di kantor Desa Panyindangan Kulon antara Kades dan Wartawan Metro Indonesia.
Melalui Camat Sindang, SUYITNO, S.STP., MM dihadiri beberapa Kades yang diundang olehnya untuk memediasi kesalahpahaman kedua belah pihak tersebut.
Selaku pembina desa Camat mengundang seluruh Kades se-kecamatan wilayah binaannya, dengan maksud mengklarifikasi kesalahpahaman antara wartawan dan Kades Panyindangan Kulon di aula kantornya.
” Terimakasih kepada rekan-rekan wartawan selaku mitra kami, karena sudah hadir dalam agenda klarifikasi hari ini, pasca kejadian kesalahpahaman kemarin dengan Kades Panyindangan Kulon, harapan saya ke depan kita semua bisa saling bersinergi dan bisa saling menghargai, karena rekan-rekan wartawan bagi saya adalah sama, komponen penting dalam membantu kinerja pemerintahan,” tuturnya.
Sementara itu Darpani, SH selaku ketua Aksi Kecamatan Sindang dirinya berharap bisa dilibatkan ketika ada permasalahan. Kepada Kades-kades se Kecamatan Sindang agar bisa menyampaikan terlebih dahulu kepadanya.
” Saya berharap kepada rekan media kalau memang ada kesalahpahaman dengan Kades di wilayah Kecamatan Sindang ini, mohon untuk menyampaikan ke saya lebih dahulu dan semoga saya bisa menjadi penyambung dari solusi hingga klarifikasi,” ucap Kades Kenanga.
Namun di tengah perdebatan argumen penjelasan masing-masing kedua belah pihak, di luar dugaan salah satu Kades tiba-tiba dengan nada keras membentak-bentak para wartawan yang hadir di ruangan rapat. Dirinya menggebrak meja rapat, sekaligus menyuruh bubar acara rapat tersebut.
” Bubar.. Bubar… ” teriaknya.
Entah apa yang dimaksud oleh Kades Babadan Sugeng SK, seolah tidak menghargai di ruangan tersebut ada Camat Sindang yang seyogyanya patut dihargai, apa lagi kalimat mengusir wartawan di aula rapat tidaklah pantas diucapkan, seorang Kades, mengingat rapat tersebut bukan di kantor dirinya, yakni Balai Desa Babadan, melainkan kantor Kecamatan Sindang. (Tim/Atim Sawano )