Denpasar, Nusantaranews86.id-
Apel Gelar Kesiapan Pasukan Unsur-Unsur Satgasla PAM VVIP Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024, yang digelar di Dermaga Benoa, Pulau Bali, Jumat, (17/5/2024).
Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, selaku Komandan Satgas Laut (Dansatgasla), memimpin Apel Gelar Kesiapan Pasukan Unsur-Unsur Satgasla PAM VVIP Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024, yang digelar di Dermaga Benoa, Pulau Bali.
Dalam pelaksanaan pengamanan laut KTT WWF ke-10, TNI AL Koarmada II menerjunkan setidaknya 7 KRI yang meliputi KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Marlin-877 dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 sebagai kapal markas unsur Satgasla, serta unsur lainnya, seperti Sea Rider, LCU, hingga dua helikopter, yakni Heli HS-1308, dan HS-1311.
Sementara untuk personel, TNI AL menerjunkan 3.000 prajurit yang terdiri dari staf Satgasla, ABK KRI, crew Helly, Kopaska, Penyelam, tim kesehatan, serta unsur lainnya.
Dalam amanatnya saat pengambilan apel gelar, Pangkoarmada II menyampaikan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi yang digelar tanggal 18 – 25 Mei 2024 mendatang merupakan kesempatan bagi semuanya untuk memperkuat kerja sama regional, dalam rangka menyelamatkan keanekaragaman spesies laut dengan mempromosikan pelestarian yang memberikan keuntungan sosial dan ekonomi secara berkelanjutan bagi komunitas lokal.
Selain itu juga disampaikan jika keamanan dalam persiapan maupun pelaksanaan KTT WWF ke-10 terutama disektor laut merupakan tugas dan tanggung jawab bersama untuk menjaga kehormatan dan citra bangsa di mata dunia.
“Saya perintahkan kepada seluruh prajurit dan komandan pasukan untuk periksa dan periksa lagi mulai dari personel, material, perlengkapan, piranti lunak, hingga rencana dan prosedur beserta pemahaman oleh seluruh personel, semua harus yakin 100%,” tegas Pangkoarmada II.
Unsur-unsur Satgasla selain sebagai unsur SAR, evakuasi VVIP, evakuasi medis, juga ditugaskan untuk menutup peluang penyusupan ancaman keamanan yang datang dari dan lewat laut. Selain KRI, Satgasla juga mengerahkan armada tercanggihnya yaitu helly untuk menangani evakuasi udara.
Penulis : Evi Zulkipli.
Sumber : Pen Lanal Denpasar.