MANADO, Nusantaranews86.id – Satuan Infanteri yang menjadi tulang punggung TNI AD harus siap operasional setiap saat. Demikian penekanan Wadanpussenif (Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri) Mayjen TNI Asep Setia Gunawan, S.I.P. menekankan kepada para Perwira Infanteri Kodam XIII/Merdeka.
Selaku pembina satuan Infanteri Angkatan Darat itu menyebut, mewujudkan misi tersebut tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Akan tetapi lanjutnya memerlukan komitmen yang kuat dari para perwira untuk berbuat yang terbaik, berani, tulus dan ikhlas untuk menjadikan satuannya siap digunakan setiap saat.
Ia menyatakan bahwa kesiapan satuan-satuan infanteri tersebut tentunya hanya dapat diwujudkan apabila para prajuritnya profesional dan adaptif. “Profesional dalam arti memiliki fisik yang prima, mahir bertempur, bermanuver, menembak dan beladiri. Adaptif dalam arti cepat menyesuaikan diri dengan keadaan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, menguasai teknik dan teknik bertempur sesuai perkembangan Alutsista, siap menghadapi tantangan tugas yang dinamis, dan peka terhadap segala situasi yang terjadi,” ujar orang nomor 2 di Pussenif saat memberikan pengarahan di Grhadika Jaya Sakti Makodam XIII/Merdeka, Manado, Rabu (18/5/22).
“Ingat, sebagian besar satuan TNI Angkatan Darat terdiri dari pasukan infanteri, karena infanteri adalah korps yang terbesar dan menjadi tulang punggung Angkatan Darat,” tegas Mayjen Asep memotivasi para Perwira Infanteri Kodam XIII/Merdeka.
Salah satu upaya yang paling efektif agar suatu pasukan siap operasional adalah dengan mengoptimalkan program-program latihan sesuai dengan karakteristik satuan. Perlu diketahui bahwa batalyon infanteri TNI AD terbagi dalam 4 karakteristik satuan yang masing-masing memiliki batasan-batasan kemampuan dan Alutsista, yakni Yonif Reguler, Yonif Raider, Yonif Para Raider, dan Yonif Mekanis.
Yonif Raider memiliki kemampuan Yonif Reguler ditambah kemampuan melaksanakan operasi khusus Mobud (mobil udara/turun dari helikopter untuk penyerbuan mendadak langsung ke sarang/markas musuh); Yonif Para Raider memiliki kemampuan Yonif Raider ditambah kemapuan melaksanakan operasi khusus lintas udara (terjun payung dari pesawat udara); sementara Yonif Mekanis dilengkapi dengan Alutsista khusus, yaitu kendaraan tempur infanteri seperti Anoa dan Badak (produksi Pindad).
Kegiatan pengarahan Wadanpussenif tersebut dihadiri oleh Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Mochammad Luthfie Beta, S, Sos,M.Si. dan seluruh Perwira Korps Infanteri Kodam XIII/Merdeka.