Ketapang, Nusantaranews86.id – Sebuah truck di Ketapang-Kalbar menabrak pasangan suami istri (pasutri) sedang mengendarai sepeda motor di Jalan Ketapang-Siduk, Desa Sungai Awan Kecamatan Muara Pawan, Selasa (02/07/24) sekitar pukul 10.30 wib.
Mobil truck yang menabrak itu diketahui bernomor polisi KB 8630. Truck kala itu sedang bermuatan semen milik PT Mega Kokoh Gemilang melaju satu arah dengan sepeda motor korban dari Ketapang menuju arah Sungai Awan.
Akibat Kecelakaan tersebut, pasutri itu dilarikan ke Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang untuk diberikan pertolongan. Hanya saja dikabarkan sang istri tidak tertolong dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit, sedangkan sang suami mengalami luka-luka.
Pilipus Kabelen (sang suami) menjelaskan, kecelakaan terjadi bermula ketika dia membonceng istrinya menggunakan sepeda motor merk honda dari rumah menuju kebun milik mereka di Desa Sungai Awan.
Pada saat mengendarai sepeda motor, diterangkan Pilipus, kendaraannya dengan kelajuan rendah (pelan) mengambil posisi paling pinggir bahkan dikatakan posisi sepeda motornya masuk batas garis putih, namun tiba-tiba mobil truk menambrak mereka dari belakang.
Akibatnya istri dan motornya dilindas truck, dan terseret hingga dua meter, sementara dirinya terlempar ke pinggir jalan.
Melihat istrinya terjepit di bawah ban belakang sebelah kanan truck, Pilipus berusaha memberikan pertolongan dengan cara menarik keluar istri tercintanya.
Pertolongan itu katanya, tidak dilakukannya sendiri, kenek truck dan masyarakat yang ada di lokasi kejadian juga ikut membantu. Selanjutnya mereka berdua dibawa ke RS Agoesdjam untuk mendapat perawatan medis.
“Takdir berkata lain, istri saya (Yustina Eda Konten) meninggal di jalan ketika menuju RS Agoesdjam. Istri saya mengalami pendarahan akibat kondisi tubuh bagian bawah perut hancur dan remuk akibat di lindas truck,” kisah Pilipus kepada awak media tampak sedih.
Sementara Sopir truck, Sairani, ketika diminta keterangan mengatakan, membenarkan atas musibah tersebut. Waktu itu katanya, truck yang dikemudikannya sedang mengangkut semen 7,5 ton dalam posisi melaju melambat. Namun diakuinya kondisi truck waktu itu dalam keadaan tidak normal karena mengalami masalah di bagian rem.
Selanjutnya Sairani menjelaskan Kejadian kecelakaan itu terjadi ketika dirinya berupaya menyelip atau memdahului sepeda motor korban. Namun dia tidak menduga tiba-tiba dari arah berlawan ada truck tangki melaju tiba-tiba.
Untuk menghindar dari kecelakaan itu sendiri, dirinya (Sairani) mencoba mengendalikan stir mobil. Meski kepala mobil truk sudah lolos dari motor, namun ban belakang mobil yang dia kendalikan menyengol kendaraan korban.
“Atas kejadian ini, saya secara pribadi dari lubuk hati yang paling dalam memohon maaf yang sebesar-besarnya pada pihak keluarga korban,” ucap Sairani kepada media ketika diwawancarai di ruang tahanan Satlantas Polres Ketapang, Rabu (03/07/24).
Musibah yang menimpa pasutri asal Adonara Provinsi Nusa Tenggara Timur itu, ternyata disaksikan langsung salah seorang warga setempat (lokasi kejadian) bernama Roni. Dimana menurut Roni, secara kebetulan dia berada sekitar TKP dan diakui dia melihat langsung kejadian tabrakan tersebut.
Bahkan katanya, dia memiliki bukti vidio CCTV atas kejadian karena secara kebetulan tabrakan maut itu berlangsung di depan rumahnya.
“Truk itu berupaya memotong jalur jalannya kendaraan korban, namun ada mobil truk tengki dari arah berlawanan, sehingga truk menabrak sepeda motor korban,” ungkap Roni.