RSUD Soedarso Sebagai Pelayan Kesehatan, Rumah Singgah Hingga Rujukan Utama

Pontianak-Kalbar, Nusantaranews86.id –Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak Provinsi Kalimantan Barat terus berbenah.

Pembenahan diharapkan menjadi mesin pemacu mengantarkan Rumah Sakit yang dibanggakan. Memberikan pelayanan memuaskan serta meningkatkan mutu melalui penerapan standar akreditasi rumah sakit sebagai Rumah Sakit rujukan utama.

Plt. Direktur RSUD Soedarso drg Hary Agung Tjahyadi, M.Kes mengatakan pembangunan kesehatan khususnya dalam memberikan pelayanan merupakan wanacita dan mendapat perhatian serius Gubernur Kalimantan Barat.

RSUD Soedarso telah berencana dan mengupayakan pengembangan akses jenis pelayanan. Penanganan pasien yang seharusnya dirujuk ke Rumah Sakit Nasional (Jawa dan Bali) dapat ditangani langsung oleh RSUD Soedarso.

“Rujukan utama nantinya akan membantu masyarakat, mempermudah, cepat dan murah ketika pasien melakukan pengobatan. Pasien tidak harus keluar Kalbar, namun semua itu bisa ditangani RSUD Soedarso,” Kata Hary Agung Tjahyadi, Senin (13/03/23) di ruang kerjanya.

Pengembangan Rumah Sakit ke depan akan memberi pelayanan rujukan utama seperti pelayanan penyakit Jantung, stroke, kangker, ginjal serta ibu dan anak.

Pengembangan tersebut merupakan prioritas pembangunan kesehatan yang akan dikembangkan RSUD Sudarso dan semua itu bertujuan memberikan pelayanan terbaik pada level rujukan utama`

“Sementara Rumah Sakit Regional seperti Rumah Sakit Ketapang, Sanggau dan Sintang akan menjadi rujukan Rumah Sakit di sekitarnya. Semua Rumah Sakit yang ada di Kalbar nantinya akan ditingkatan status pelayanannya secara berjenjang,” imbuh Hary.

Sebagai Rumah Sakit Kelas A, RSUD Soedarso bertekad dan menepis anggapan warga selama ini. Rumah Sakit milik pemerintah dalam memberikan pelayanan tidak lebih baik dari Rumah Sakit swasta.

Selain itu drg Hary menjelaskan, untuk memberikan akses pelayanan kepada keluarga pasien, RSUD Soedarso telah menyediakan rumah singgah.

Konsep Rumah Singgah dimaksudkan untuk membantu keluarga pasien yang berasal dari luar kota, tidak mempunyai keluarga dan mereka bermasalah dengan keuangan sehingga tidak mampu menyewa penginapan.

Hanya saja dikatakan dia, pelayanan Rumah Singgah hingga saat ini masih terbatas. “Jumlahnya baru 26 tempat tidur,” terangnya.

Namun demikian dipaparkan dokter gigi ini, Rumah Singgah akan diperbanyak (dibangun) pada pertengahan tahun 2023. Pihak Rumah Sakit juga berencana akan refungsikan gedung olah Analis Kesehatan Poltek yang gedungnya masuk dalam komplek (area) Rumah Sakit dan akan digunakan sebagai Rumah Singgah.

“Yang paling penting, Rumah Singgah harus bebas dari infeksius, dan selanjutnya semua fasilitas yang ada ini dapat dimanfaatkan sebaik-naiknya,” tutur drg Hary mengakhiri.

Penulis : Evi Zulkipli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *