Timur Tengah Selatan, nusantaranews86.id – Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan yang merantau, Ikatan Keluarga Besar Timor Tengah Selatan (IKB TTS) se-Jabodetabek melaksanakan kegiatan rekam Identitas Diri bagi masyarakat diaspora TTS Jakarta, Banten dan Jawa Barat melalui Program jemput bola (Jebol).
Pasalnya, IKB-TTS mendukung penuh gebrakan baru dari Dinas Dukcapil Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam pelayanan dokumen.
Bahkan kegiatan perekam identitas ini sudah berlangsung selama 4 hari berturut-turut pada 16-19 November 2022, di Jl. Taman Jeruk II Bojong Raya, Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Adapun kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kadis Dukcapil Kabupaten TTS Apris A.Manafe, SE, M.Si, Ketua Majelis GKRI Alkitabiah Maranatha Bojong-Cengkareng Jakarta Barat Pdt. Silas Alo’o Kusa, S.Th, Ketua Panitia Samson Tanu, ST, Wakil Ketua Sonny Mella, Sekretaris Yustus Nenabu, S.H, Wasekjen Melkisedek Seko, Seksi Acara Deddy Manao, dan Wakil Dominggus Boimau, serta seluruh anggota IKB-TTS.
Apris A.Manafe selaku Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) mengatakan, mulai Rabu kemarin sampai malam ini, kami Dinas Dukcapil Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi NTT ditugaskan oleh bapak Bupati bersama DPRD untuk datang melayani masyarakat Timor Tengah Selatan yang ada di Provinsi DKI Jakarta, Banten, maupun Jawa Barat.
“Hal ini mengacu kepada surat permohonan Diaspora yang berada di Jakarta untuk meminta Pemda Timor Tengah Selatan memberikan kepastian dokumen kependudukan bagi masyarakat TTS yang berada di tanah rantau ” ujar Apris Manafe kepada wartawan, Sabtu (19/11/2022) siang.
Kita ketahui bersama lanjut Apris, sering terjadi masyarakat kita mengalami kesulitan karena tidak punya NIK, akta lahir, dan tidak punya kependudukan yang lain. Dengan hal-hal tersebut, aspirasi mereka disampaikan oleh DPRD maupun Bupati, hingga pihak terkait dan kemarin juga mendapat dukungan penuh.
“Hari ini kami buktikan perekam identitas sampai selesai, dan besok kami pulang ke Timor Tengah Selatan,” ucapnya.
Ditanya wartawan soal perkembangannya, Apris menjelaskan bahwa masyarakat Timor Tengah Selatan yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat untuk sementara hari ini sudah 300-an masyarakat kita yang mendapatkan layanan, dan kemarin hampir 700-an terdiri dari perekaman KTP-el, cetak KIA, cetak KK, dan Akta Kelahiran.
“Kalau kendala teknis tidak ada, hanya saja masyarakatnya yang kurang, jika makin banyak kami makin senang sebenarnya,” katanya.
Apris pun berharap dengan kehadiran pihaknya untuk memberikan kepastian, kebaikan, dan mendukung bagi masyarakat ketiga provinsi itu sendiri.
“Kami berharap masyarakat ketiga provinsi lebih menyadari bahwa pentingnya dokumen kependudukan, dan sekarang semua urusan itu kasusnya NIK. Kalau tidak punya NIK, maka tidak bisa mendapatkan pelayanan dasar dari pemerintah, baik itu PKH, BLT, Dakkodik, dan segala macam bantuan dari pemerintah,” imbuhnya.
Oleh Sebab itu, Apris juga menghimbau agar Diaspora dari TTS khususnya proaktif melaporkan berbagai peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami kepada Dukcapil.
Karena teorinya, keberhasilan program pemerintah daerah bergantung pada tiga faktor, yaitu masyarakat yang menjadi subyek layanan, pemerintahnya, dan dukungan civil society atau berbagai kelompok masyarakat.
“Empat Hari ini, kita mendapatkan dukungan yang luar biasa dari masyarakat Diaspora yang berada di Jabotabek, Dinas Dukcapil TTS yang kompak, dan adanya kontribusi kelompok panitia ini luar biasa dan saya mengucapkan terima kasih,” tukasnya.
Disisi lain, Ketua Majelis GKRI Alkitabiah Maranatha Bojong-Cengkareng Jakarta Barat, Pdt. Silas Alo’o Kusa, S.Th menambahkan bahwa dirinya melihat kegiatan ini merupakan terobosan baru di NTT mungkin di Indonesia, karena ada Kabupaten yang mengutus Dukcapilnya di tempat perantauan para warganya.
( Yandry.F.nalle )