Ketapang, Nusantaranews86.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Ketapang-Kalbar melaksanakan kegiatan Pemetaan Potensi Resiko Kesehatan Masyarakat (PPRKM) di dua Desa, yaitu Desa Sukabangun Kecamatan Delta Pawan dan Desa Tanjungpura Kecamatan Muara Pawan, dari tanggal 5 hingga11 Juni 2023.
Kegiatan PPRKM itu dibuka langsung oleh Ketua PMI Cabang Ketapang Pitriadi, S.Hut, M.Si di Aula Distanak Ketapang, Senin (05/06/23). Selain peserta dan pengurus PMI Ketapang hadir dalam pembukaan tersebut Tim Ahli Pemetaan dari PMI Pusat beserta undangan.
Dalam sambutannya Koordinator Tim Ahli Pemetaan Nurista Agrestya mengatakan menyambut baik atas kegiaatan partisipasi ini dan mengharapkan peserta dapat memanfaatkan momentum tersebut dengan sebaik mungkin.
Pemetaan Potensi Resiko Kesehatan Masyarakat (Community Epidemic and Pandemic Preparedness Programme) adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan memetakan potensi risiko kesehatan di area atau wilayah tertentu.
Untuk itu kata Nurista Agrestya kegiatan pemetaan ini akan melibatkan penggunaan sistem informasi geografis (GIS) dan alat analisis spasial lainnya untuk memetakan dan memvisualisasikan distribusi risiko kesehatan berdasarkan berbagai faktor seperti bahaya lingkungan, prevalensi penyakit, kondisi sosial-ekonomi, akses ke layanan kesehatan serta indikator lain yang terkait dengan suatu penyakit tertentu.
Peta potensi risiko kesehatan masyarakat nantinya dapat memberikan informasi yang berguna bagi para ahli kesehatan masyarakat ataupun pembuat kebijakan dalam mengidentifikasi area atau wilayah yang memiliki tingkat risiko kesehatan yang tinggi.
“Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif dan memprioritaskan sumber daya untuk mengurangi risiko kesehatan di wilayah tersebut,”
“PMI dalam dukungan program Community Epidemic and Pandemic Preparedness Programme (CP3) aktif berkegiatan untuk menganalisa serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi risiko penyakit yang berbasis di masyarakat”
“Melalui program ini pula, PMI telah menyusun sebuah panduan yang dapat digunakan sebagai pedoman tentang bagaimana melakukan pemetaan resiko kesehatan masyarakat, termasuk dalam hal identifikasi faktor resiko, pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisa dalam bentuk peta yang terstandar,” kata Nurista Agrestya.
Selanjutnya dijelaskan, panduan ini memastikan kegiatan pemetaan dilakukan dengan metode yang tepat dan akurat, sehingga dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk mengembangkan program-program kesehatan yang lebih efektif dan efisien.
“Secara khusus kegiatan PPRKM ini sebagai upaya mengidentifikasi faktor-faktor potensi risiko kesehatan yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat wilayah dengan menganalisa nilai kapasitas dan kerentanan di wilayah tersebut”
“Selain itu membuat penilaian terhadap daerah atau kelompok masyarakat yang rentan terhadap potensi risiko penyakit tertentu, menghasilkan peta potensi risiko kesehatan masyarakat untuk masing-masing wilayah program,” pungkasnya.