Pasca Banjir, Kepala Desa Petai Patah Himbau Warga Waspada DBD

Ketapang Kalimantan Barat, nusantaranews86.id – Desa Petai Patah Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat .Pada Hari Selasa (11/10/2022) selama tiga hari dilanda banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang mengakibatkan Sungai Pawan meluap hingga rumah warga terendam banjir .

Salah satu penyakit menular pasca banjir yang harus diwaspadai adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) .Apabila curah hujan yang tinggi seperti saat ini akan banyak terjadi genangan air yang berpotensi ,menjadi tempat perindukan sarang nyamuk terutama nyamuk aides aegepty yang menyebabkan penyakit DBD .

“Demam berdarah (DBD) adalah penyakit infeksi akut yang rentan akibat gigitan nyamuk aides aegepty ,sehingga akan menimbulkan tubuh merasakan demam ,terasa sakit kepala ,dan rasa nyeri pada sendi otot .Maka harus secepat melakukan pengobatan untuk datang ke Puskesmas ,Ujarnya Normansyah.

Selanjutnya ,Normansyah selaku Kepala Desa/Kades Petai Patah Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang .Menghimbau kepada warganya agar harus tetap waspada ,dan mengantisipasi dengan mencegah wabah penyakit yang datang akibat banjir .Demam berdarah (DBD) adalah momok yang dijumpai masyarakat pasca bencana banjir ,Katanya .

“Kami menghimbau kepada masyarakat Kecamatan Sandai , khususnya masyarakat Desa Petai Patah .Yang memiliki anak kecil harus waspada terhadap penyakit Demam berdarah (DBD) ,kita jaga lingkungan

Lanjut Normansyah .Maka untuk itulah mengantisipasi hal ini sangat diperlukan ,”Ada istilah yang mengatakan mencegah lebih baik ,dari pada mengobati “.Hal ini bisa dilakukan dengan cara yang sederhana ,agar senantiasa menjaga kebersihan dan mengubur benda benda yang bisa digenangi air .Sebab itulah yang akan menjadi rumah atau sarang nyamuk aides aegapty .

“Agar terhindar dari DBD . Dianjurkan untuk selalu meningkatkan daya tahan tumbuh, dan menjaga kebersihan lingkungan .Demi mendukung hal tersebut ,Normansyah selaku Kepala Desa/Kades Petai Patah , mengatakan “Program Pemerintah dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) tetap menjadi acuan .Utamanya juga dalam menjalankan 3 M Plus .Seperti Menguras tempat penampungan air ,Menutup tempat penampungan air ,Mengubur barang bekas ,Plus menghindari gigitan nyamuk ,serta mengantisipasi tempat tempat pontensi yang sarang nyamuk aides aegepty ,Tutup Normansyah.

Jurnalis : Evi Zulkipli.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *