Tebo, Nusantaranews86.id – Hingga saat ini hampir satu tahun tidak ada itikat baik Zet Herman selaku kuasa pengguna anggaran pada dinas pendidikan Provinsi jambi bidang SMK untuk membayar pekerjaan pagar SMKN 10 Tebo.
Sehingga hal tersebut membuat Ali pemilik material pekerjaan pagar SMKN 10 menjadi geram dan akan segera membongkar kembali bangunan pagar yang telah dikerjakan.
Uang fee Kabid Zet Herman senilai 32 juta yang diberikan ke saya melalui Fendi kayo orang dekatnya tidak mencukupi untuk membayar material.
“Sebagai pejabat publik kapala bidang SMK Zet Herman tidak menunjukkan sikap seorang berpendidikan dan tidak memiliki rasa kemanusiaan dia berjanji dia pula yang mengingkari,” tegas Ali dengan nada geram.
Kalau benar apa yang disampaikan PPK Pak Ir Suryadi kepada saya bahwa ada perintah kepala dinas untuk merubah perusahaan yang saya ajukan untuk berkontrak, sementara pekerjaan sedang berjalan artinya kepala dinas harus bertanggung jawab apa alasan kadis merubah perusahan sementara pekerjaan telah 50% berjalan.
Apa alasan kadis memerintahkan pencairan uang pembayaran pekerjaan tersebut kepada perusahaan yang tidak pernah melakukan pekerjaan, inikan aneh.
Saya tegaskan pekerjaan pagar tersebut saya kerjakan dari nol hingga 100% selesai dengan perusahaan yang saya ajukan yaitu CV Arwana global, kok malahan yang menerima uang pencairan CV. Karya pratama dan CV Arwana global juga yang mengerjakan sumur bor pada SMK Negeri 10 tebo
Sementara informasi saya ketahui bahwa yang menggunakan CV Karya pratama adalah Berliana alias Butet orang dekat kadis yang telah menjual paket pekerjaan pagar tersebut kepada saya melalui temannya Jamila senilai 30 juta
Kemudian pada saat pencairan saya duga CV. Karya pratama menggunakan dokumen palsu untuk melengkapi dokumen pencairan, dan ada keterlibatan konsultan pengawas yang mendukung memberikan foto pekerjaan nol% hingga 100% milik saya, karena hanya debi selaku konsultan pengawas yang saya berikan foto dokumen tsb, setelah menjual paket pekerjaan lantas merebut kontrak kerja seolah merekalah yang berkerja, hingga mereka menerima uang APBD tanpa melakukan pekerjaan.
Perlu saya jelaskan juga bahwa konsultan pengawas tidak pernah turun kelapangan mengawasi pekerjaan pagar SMK 10 yang saya kerjakan, melainkan hanya sekali datang dan selanjutnya meminta sayaa kirim foto pekerjaan dari nol sampai selesai, hanya kepada debi selaku konsultan perencanaan dan pengawasan yang saya berikan dokumen foto pekerjaan tsb.
Saya saat kecewa dengan susah payah saya mengerjakan pagar tsb hingga selesai namun tidak ada itikad baik dinas untuk membayar bahkan tidak ada juga tindakan dinas kepada pihak yang menggelapkan uang APBD pantas kalau saya katakan bahwa pihak dinas kabid dan konsultan melakukan persekongkolan jahat merugikan saya dan saya akan segera mengambil kembali hak saya pada SMK 10 tebo apabila tidak ada titik terang.
Saya juga sudah inspektorat menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan inspektorat provinsi jambi dan terakhir inspektur khusus melalui ibuk WIDI bahwa persoalan tersebut akan dinaikkan ke pak gubernur
Pejabat dinas pendidikan Provinsi Jambi Kadis, kabid, ppk, pptk, bendahara, hingga saat ini menutup diri meski beberapa kali dikonfirmasi baik via tlpn maupun surat konfirmasi media ini.
Penulis: tholip