Ketapang, Nusantaranews86.id – Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 telah usai. Saat ini, KPU (Komisi Pemilihan Umum) sedang melakukan penghitungan suara sebelum pengumuman pemenang hasil pemilu ditetapkan.
Sementara, sesuai agenda yang ada KPU kembali menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, pada bulan November 2024 mendatang. Kegiatan Pilkada ini akan melibatkan puluhan Provinsi, ratusan Kabupaten/Kota dan diperkirakan diikuti ribuan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Kabupaten Ketapang sendiri, tercatat, pada pilkada 2024 kali ini adalah salah satu Kabupaten yang ikut bagian melaksanakan pemilihan kepala daerah tersebut.
Bahkan, sejumlah nama bakal calon Bupati dan Wakil Bupati telah diprediksi banyak pihak akan maju guna memperebutkan kursi G1 dan G2 ini. Mulai kalangan politisi, birokrasi, profesional maupun pengusaha.
Nama-nama tersebut merupakan mereka yang tidak asing lagi didengar di kalangan masyarakat. Terlebih lagi, sebagian besar dari mereka saat ini berada dalam pemerintah, baik di eksekutif maupun legislatif.
Dari sejumlah nama bakal calon pemimpin Ketapang, terdapat satu tokoh figur pemuda. Dia adalah Ketua Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK), Theo Bernadhi. Dalam polling buatan netizen, sosok Theo dicantumkan dalam daftar pilihan calon Wakil Bupati. Dan, hasil polling tersebut Theo mendapatkan respon positif dari berbagai pihak.
Dari jumlah prosentase yang ada, Theo yang sehari-hari menggeluti dunia jurnalis itu, berhasil mengungguli pigur Wakil Bupati lainnya.
Pengamat Politik sekaligus Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Tanjungpura (Untan), Dr Zulkarnaen berpendapat, kehadiran anak muda di Pilkada akan membuat keberagaman pilihan.
Beragamnya pilihan menurutnya adalah satu hal baik untuk Ketapang. Apalagi katanya, selama ini cenderung mendorong mereka yang cukup usia.
“Saya pikir ini adalah hal yang baik untuk suatu konteks, dimana masyarakat Ketapang punya pilihan beragam,” kata Zulkarnaen ketika dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu
Dia menyebut, terhadap mereka yang senior, tentu saja ada kelebihan dalam tanda kutip punya banyak pengalaman. Namun, orang muda juga banyak kelebihannya pada sisi lain.
“Sekali lagi saya pikir, ini sesuatu yang perlu didorong, sehingga ada banyak pilihan. Kita perlu pahami, sekarang milenial jumlahnya banyak, walupun tidak mesti milenial memilih yang muda,” sebutnya.
Keberagaman kata Zulkarnaen, memang mesti dan harus disajikan, seperti usia muda dan sosok-sosok yang memang memberikan banyak pilihan bagi masyarakat. Semua itu katanya, merupakan pendidikan politik yang baik bagi Ketapang.
Menyikapi tentang namanya disebut dan masuk dalam kontestasi tersebut, Theo Bernadhi mengatakan dan mengaku bahwa dirinya masih fokus untuk bekarya lewat profesi sebagai Jurnalis dan terus berusaha berbuat baik melalui berbagai kegiatan AJK.
“Sekarang saya masih fokus membuat karya jurnalistik. Lewat karya tersebut, kita dapat dikenal dan bisa menolong sesama, tentunya melalui penyampaian informasi yang konstruktif dan penuh edukasi,” katanya, Rabu (14/03/24).
Menurut Theo, untuk bekarya tidak mesti harus menjabat di lembaga pemerintahan. Bekarya bisa dilakukan oleh setiap orang dan profesi apapun tentunya dengan porsi masing-masing. Misalkan dirinya bekarya melalui pemberitaan, yang mana melalui hal tersebut masyarakat dapat mengakses banyak informasi termasuk menyampaikan kritikan membangun untuk banyak hal.
“Mengalir saja, yang jelas untuk bekarya bisa dimana saja, namun saya juga berterimakasih kepada masyarakat dan para pihak yang menginginkan saya untuk ikut berkontestasi,” akunya.
“Pilkada ini pestanya rakyat, jadi rakyat berhak untuk berharap siapa saja yang bisa ikut dalam kontestasi 5 tahunan ini, meskipun nantinya nama-nama yang diharapkan akan terfilter oleh syarat Pilkada yang telah ditentukan oleh negara lewat KPU,” lanjutnya.
Theo menilai, Pilkada merupakan momen yang ditunggu-tungu dan penting bagi banyak orang terutama bagi para elit politik. Semua itu katanya, dikarenakan adanya keterkaitan dengan siapa yang akan diamanahkan memimpin Ketapang ke depan.
Meskipun demikian diakui dia yang terpenting dari Pilkada bagaimana semua pihak bisa bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sebenarnya yakni melahirkan pemimpin berkualitas sesuai harapkan masyarakat, juga menghadirkan program-program positif untuk kepentingan masyarakat ramai.
Gelar Pilkada tidak hanya soal siapa menang dan kalah tapi lebih dari itu. Seperti, bicara gagasan dan bagaimana melanjutkan pembangunan positif yang ada.
Disini terang Theo, anak muda sebagai generasi penerus memiliki tanggujg jawab untuk menjaga demokrasi serta turut andil dalam pemikiran atau bahkan ikut berkontestasi.
“Semoga makin banyak muncul figur-figur muda Ketapang yang masuk dalam bursa Pilkada mendatang, memberi angin positif untuk Bumi Ketapang,” imbuhnya.