Ketapang, Nusantaranews86.id – Berkebun Sayur mayur di lingkungan Lembaga Pemasrakatan dengan metode hidroponik mungkin jarang didengar, bahkan mungkin terdengar tidak biasa.
Tetapi itu adalah realitas yang sedang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ketapang sebagai solusi untuk pemulihan WBP setelah mereka bebas menjalani pembinaan. Dimana, salah satu metode yang digunakan yakni sistem hidroponik untuk panen sayur segar.
Hidroponik merupakan metode bercocok tanam di mana tanaman ditanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan air yang kaya dengan nutrisi.
Metode ini sangat cocok untuk diaplikasikan di dalam lingkungan Lapas, karena tidak memerlukan lahan yang luas dan tidak membutuhkan banyak perawatan.
Di dalam Lapas Ketapang, para WBP diberikan pelatihan dan pendidikan mengenai hidroponik. Mereka belajar tentang cara merancang sistem hidroponik, mengatur suhu, kelembaban, serta memberikan nutrisi yang tepat untuk tanaman mereka. Para WBP juga diajarkan mengenai manfaat gizi dan pentingnya konsumsi sayur-sayuran untuk kesehatan tubuh.
“Panen perdana ini menunjukkan bahwa output dari pelatihan pembinaan kemandirian bidang pertanian hidpronik kemarin sukses, kita lihat hasil panen ini, sayurnya segar dan subur,” kata Kepala Lapas Ali Imran, Senin, (24/07/23).
Proses menanam dan merawat tanaman hidroponik terang Ali Imran, dapat membantu para WBP mempelajari keterampilan baru, meningkatkan kreativitas serta membantu mengurangi stres dan kecemasan. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan rasa kepemilikan dan tanggung jawab kepada para WBP, karena mereka bertanggung jawab atas perawatan dan panennya.
Hasil panen sayur-sayuran hidroponik tersebut tidak hanya untuk konsumsi WBP, tetapi juga dijual ke petugas-petugas. Pendapatan dari penjualan ini dapat digunakan untuk mendukung program Hidroponik WBP.
“Dengan adanya program hidroponik ini, WBP dapat pulih secara fisik dan mental, serta memiliki keterampilan yang dapat membantu mereka saat kembali ke masyarakat setelah bebas menjalani pembinaan”
“Terlebih lagi, ini juga memberikan mereka rasa percaya diri dan harapan untuk memulai kembali kehidupan mereka dengan lebih baik,” tutur Ali Imran.