KONFLIK LAHAN BESIPAE MEMANAS, KAPUSPEN KEMENDAGRI BENNY IRAWAN SIAP MENYAMPAIKAN ASPIRASI MASYARAKAT NTT

Jakarta, Nusantaranews86.id – Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kapuspen Kemendagri) Benny Irawan menerima kehadiran perwakilan Aliansi Mahasiswa Pemuda NTT di Kantor Kemendagri, pada Kamis (27/10/2022).

Dalam pertemuannya kali ini Benny mendengarkan poin-poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa mengenai penyelesaian konflik tanah yang terjadi di Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ada tiga poin tuntutan yang disampaikan perwakilan Aliansi Mahasiswa Pemuda NTT, diantaranya:

1. Mendesak Kemendagri untuk mengintervensi gubernur NTT menghentikan segala kegiatan di lahan konflik masyarakat adat Besipae.
2. Mendesak Kemendagri membentuk tim pencari fakta untuk menyelesaikan persoalan Besipae (TTS) Nusa Tenggara Timur
3. Mendesak pemerintah NTT agar supaya membuka ruang dialog untuk menyelesaikan persoalan Besipae (TTS) Nusa Tenggara Timur.

Setelah berdiskusi dengan mahasiswa Benny mengatakan pihaknya akan segera menyampaikan segala bentuk tuntutan mahasiswa kepada pihak-pihak terkait.

Benny juga mengatakan kepada mahasiswa untuk bersedia memfasilitasi setiap aspirasi yang disampaikan mahasiswa terkait penyelesaian konflik yang terjadi di Besipae.

Setelah selesai berdiskusi dengan pihak Kemendagri, para mahasiswa langsung membubarkan diri dengan tertib.

Mereka berterimakasih kepada Kemendagri yang sudah menerima baik kehadiran para perwakilan Aliansi Mahasiswa Pemuda NTT dan mau mendengarkan segala bentuk aspirasi yang disampaikan.

Mereka berharap poin-poin tuntutan dan kesepakatan yang sudah disepakati dapat segera direalisasikan.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda NTT menggelar aksi demo di depan kantor Kementerian Dalam Negeri, Pada Kamis (27/10/2022).

Dengan membawa sejumlah atribut yang berisikan desakan kepada pemerintah pusat untuk menyelesaikan konflik lahan yang terjadi di Basipae, Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Para mahasiswa ini marah, pasalnya pemerintah provinsi NTT berlaku sewenang-wenang, pemerintah tiba-tiba meminta warga untuk mengosongkan lahan yang selama ini sudah ditempati warga.

Kondisi sempat memanas, sejumlah mahasiswa sempat berusaha memaksa masuk dengan memanjat pagar sebelum akhirnya dipersilahkan masuk untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasinya.

Setelah beberapa perwakilan mahasiswa dipersilahkan masuk dan berdiskusi dengan Kepala Pusat Penerangan Kemendagri (Kapuspen Kemendagri) Benny Irawan, akhirnya para mahasiswa dapat membubarkan diri dengan tertib.

Mereka berharap pemerintah dalam hal ini Kemendagri bisa segera membantu menyelesaikan persoalan tanah yang terjadi di Besipae, Nusa Tenggara Timur.
Yandry F.nalle

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *