BLORA, Nusantaranews86.id – Gunawan adalah salah satu wartawan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dia bersusah payah saat hendak liputan. Bahkan, sampai dibentak-bentak oleh salah satu pejabat lokalan yang menjabat sebagai Kabid Pariwisata di Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora.
Pria yang akrab disapa Hans ini mengaku awalnya ingin bertemu salah satu pegawai setempat bernama Galih Indra, bagian yang membidangi terkait anggaran di dinas setempat.
“Saya mendapat informasi dari temen. Lha itu yang menangani anggaran atau proyek yang ada di sini,” ungkap Hans,Menurutnya, di Dinporabudpar Kabupaten Blora dianggap aneh lantaran ada beberapa titik bangunan wisata yang kondisinya mangkrak tapi dianggarkan besar tanpa ada sosialisasi apapun ke publik.
Ia bercerita bahwa pada saat mendatangi dinas tersebut kebetulan ketemu langsung dengan yang membidangi anggaran. Belum sempat pria dua anak ini menyampaikan maksud tujuannya, tapi langsung diminta untuk masuk ke ruangan Kabid Pariwisata bernama Isti Nuratri.
“Mas nya mau nanya apa? Maaf bu, saya dari media, saya mau tanya terkait anggaran Tirtonadi,” ucap Hans mengisahkan awal mula dirinya sebelum dibentak-bentak oleh Kabid tersebut.
Belum sempat wartawan yang tinggal di Blora kota ini melanjutkan ucapannya, tapi sudah ditanya kembali oleh Kabid perempuan yang dianggapnya tidak ramah itu.
“Jenengan wartawan, dari mana, dan dia minta ditunjukkan kartu identitas saya, lalu sudah saya tunjukkan,” kata Hans mengisahkan.
“Sudah saya tunjukkan kartu ini mas, ini dibilang bukan kartu pers, dan dia minta juga surat tugas, untuk apa,” imbuhnya sambil menunjukkan id pers nya ke sejumlah awak media.
Hans mengungkapkan juga bahwa dirinya datang juga memakai seragam wartawan yang biasa dipakainya sehari-hari, tapi terkesan tidak dianggap bahkan mendapat amukan ASN yang digaji sehari-harinya oleh pemerintah.
“Malah marah-marah, saya dibentak-bentak. Ini bukan kartu pers. Anda untuk apa ke sini, mau tanya apa,” katanya.
“Saya mau tanya, ibu omongannya nggak enak,” ucapnya lagi.
Lebih lanjut, Hans mengaku setelah sempat cekcok dengan Isti Nurarti kemudian yang bersangkutan membukakan pintu ruangannya.
“Saya disuruh keluar. Bukan ucapan diusir ya, tapi terkesan diusir,” katanya
Terpisah, Kabid Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Blora Isti Nurarti berkilah, bahwa dirinya tidak ada permasalahan dengan Hans Gunawan. Baik itu secara pribadi ataupun kedinasan.
“Jadi begini, saya hanya tanya, kalau ada masalah seperti ini, saya tanya misal wartawan, saya kan berhak bertanya apakah ada KTA, kalau memang tidak ada seperti itu saya marah lah,” ucap pejabat lokalan yang baru beberapa bulan menjabat itu.
Peristiwa yang terjadi ini dipandang penting untuk dihadirkan ke publik. Serta yang perlu diketahui terutama pejabat publik yakni wartawan kerja dilindungi undang-undang. Oleh karena itu, tidak dibenarkan pejabat menolak saat hendak diwawancarai kaitan urusan publik.sementara itu Agus flores (ketua umum fast respon nusantara )saat di hubungi oleh awak media dutapublik.com mengatakan kejadian seperti ini sangat di sayangkan karena pers itu juga bagian dari pilar demokrasi.ucapnya.
(Ysn)