Disambangi di Kediamannya, Triyanto Ungkap Ingin Undur Diri Dari Pengelola UPJA Kecamatan Berbak

Tanjung Jabung Timur, nusantaranews86.id, Berbagai upaya khusus untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan di tahun 2045 terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian dengan meluncurkan program/kegiatan yang sistematis dan berkelanjutan, salah satu kegiatan tersebut yaitu optimasi pemanfaatan lahan rawa (pasang surut dan lebak) untuk mendukung peningkatan produksi komoditas pertanian (padi, jagung dan kedelai).

Pengembangan pemanfaatan lahan rawa dimaksud harus didukung dengan ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai, dengan membangun kawasan pertanian secara lengkap, yaitu: petakan sawah, jaringan irigasi dan drainase, infrastruktur jalan pertanian, dan ketersediaan sarana alat dan mesin pertanian yang mencukupi.

Dalam rangka mendukung upaya khusus tersebut, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memfasilitasi bantuan Excavator di beberapa daerah yang mempunyai Kawasan lahan rawa yang luas seperti di daerah Kalimantan dan Sumatera. Dengan bantuan excavator diharapkan dapat dilaksanakan percepatan pembangunan sistem pengairan, petakan sawah, jalan pertanian, perbaikan saluran irigasi, pembuatan embung/longstorage, pemeliharaan penataan struktur lahan pertanian pada lahan rawa dan kawasan pertanian lainnya.

Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, termasuk salah satu daerah yang mendapatkan bantuan excavator Cat 3200 dari Kementerian pada tahun 2019 lalu.

Hingga saat ini, alat berat berupa excavator vc 320 tersebut masih tetap beroperasi dan dikelola oleh pihak Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dengan sistem sewa/rental kepada masyarakat sebesar Rp. 600.000/jam yang di manageri oleh Triyanto.

Saat disambangi awak media di kediamannya beberapa waktu lalu, Triyanto menyebutkan sempat hendak mengundurkan diri pada tahun 2020 dari pengelola karena ingin fokusnya sebagai petani.

“saya dulunya sudah tidak mau, cuma dari Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi Pak Mosul, sudahlah dicoba dulu, “ungkapnya.

Saat disinggung lebih jauh alasannya atau keluhan sehingga ingin mundur, Triyanto tetap besikukuh ingin fokus dipetani karena ia asalnya dari kecil adalah seorang petani.

“intinya itulah, saya ingin bertani bebas, fokus ditanilah, ujarnya.

Meski ia sudah menyampaikan ke pihak Pertanian Provinsi, namun diminta dicoba dan sambil belajar, yang namanya diminta belajar tapi dibebani seperti itu secara otomatis pertanggung jawabannya, “ungkap Triyanto pula.

Banyak hal yang diungkapkan Triyanto saat bincang-bincang dikediamannya terkait UPJA sejak ia menjabat sebagai manajer.

Penulis : Doni Riyadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *