Ketapang, Nusantaranews86.id – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang-Kalbar dr Feria Kowira mengatakan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) meningkat siknifikan.
Setidaknya kata Feria, sejak awal Januari hingga minggu ke 31 ada 161 Kasus yang di rawat, dimana puncaknya bulan Juli 2023 sebanyak 53 kasus.
Dilansir dari Suarakalbar.co.id, rata-rata yang terkena DBD di dominan anak-anak sekolah, bahkan saat ini diterangkan ruang inap rumah sakit penuh.
“Akibat melonjaknya DBD, saat ini ruang perawatan RSUD Agoesdjam Ketapang dipenuhi pasien. Tak hanya itu, 2 (dua) rumah sakit swasta yang ada di Ketapang juga menerima kasus serupa,” kata Feria Kowira, Senin (07/08/23).
Guna mengantisipasi, pihak rumah sakit membuat ruang darurat, termasuk menyiapkan 20 tempat tidur darurat (velbed) yang dipasang di lorong rumah sakit. Velbed tersebut merupakan bantuan dari Polres Ketapang.
Meski penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut sudah meningkat signifikan, Pemerintah Kabupaten Ketapang hingga kini masih belum meningkatkan status menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Kami masih mengkaji dan mendiskusikan kasus ini untuk dijadikan status kejadian luar biasa,” terang Feria pada media tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, dr. Khairul Bahri Tambunan mengatakan, ada tiga puskesmas tertinggi yang terjangkit DBD adalah Puskesmas Tuan-Tuan, Puskesmas Kedondong dan Puskesmas Mulia Baru.
Guna mencegah lebih parah lagi, masyarakat wajib menghindari gigitan nyamuk dengan menerapkan 3M plus. Seperti menguras dan menutup rapat penampungan air hingga mengubur maupun mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Kemudian katanya, jika ada kasus maka akan dilakukan pengasapan, termasuk pelayanan dan pengobatan.
“Untuk menghindari gigitan nyamuk bisa juga menggunakan lotion anti nyamuk dan jangan suka menggantung pakaian di kamar,” imbuh Khairul.