Audiensi Bersama Insan Pers, Bawaslu Kota Tangerang Adakan Sosialisasi Pengawasan Pemilu 2024

Kota Tangerang, nusantaranews86.id – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang mengadakan sosialisasi pengawasan pemilu 2024 dengan audiens para insan pers, Jum’at (8/12) Kemarin

Acara yang begitu hangat sambil pengenalan struktural Bawaslu Kota Tangerang terbaru serta berdiskusi tentang pencegahan politik uang dengan awak media di lapangan

Ketua Bawaslu Kota Tangerang, Komarullah melarang calon legislatif (caleg) atau partai politik peserta pemilu 2024 dilarang membagikan sembako dimasa kampanye,

“Caleg maupun partai politik tidak boleh membagikan sembako. Khawatirnya kan itu politik uang,” kata Komarullah kepada Nusantara News usai Sosialisasi Pengawas Pemilu Partisipatif pada Pemilihan Umum 2024, di Hotel Day Suites, Neglasari, Jumat (08/12).

Lebih lanjut kata Komarullah, sesuai dengan Peraturan KPU No 15 tahun 2023, maksimal 100 ribu bila dikonversikan ke uang, barang/bahan yang boleh dibagikan ke masyarakat.

“Ada aturan juga, barang yang habis di makan hari itu. Contoh, makanan,” Lanjutnya

Dia mengatakan, dalam aturan itu jelas, mamin dibolehkan, Namun, tidak boleh berbentuk uang. Bawaslu Kota Tangerang, beberapa hari yang lalu juga telah menindak pelanggaran di masa kampanye.

“Kemarin kejadian, ada pembagian sembako, kita stop langsung,” sebut dia tanpa mengungkap identitas caleg ataupun dari partai mana, ”

“Bagi minyak, beras tidak boleh, transpot itu juga enggak boleh,” tegasnya seraya mengatakan akan menindak setiap pelanggaran di Gakumdu.

Selain itu, Komarullah juga menyampaikan, bagi para caleg dan partai politik dilarang sembarang menempel sticker di rumah orang lain tanpa izin.

“Setiap kegiatan rakor, kita imbau kepada kawan-kawan (parpol/caleg) ketika memasang bahan APK (alat peraga kampanye) sudah dijelaskan mana saja yang boleh dan tidak boleh dipasang. Apalagi menempel sticker di rumah orang lain ya harus izin,”

“Kalau kita tidak suka dengan itu (sticker/APK) masyarakat bisa melaporkan ke Bawaslu langsung, silakan,” ujar Komarullah.

Komarullah menambahkan, sesuai dengan putusan MK No 65 tahun 2023, ada tempat yang boleh dijadikan kampanye.

“Contohnya pendidikan atau kampus, tapi itu harus ada izin. Kalau gak izin gak bisa buat kampanye,” kata dia lagi. “Apalagi masjid dilarang untuk kampanye dan menempelkan APK,” Komarullah menutup.

Sementara, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, tegaskan pembagian sembako dimasa kampanye dapat dikategorikan sebagai politik uang, sesuatu yang dilarang dalam pelaksanaan pemilu apalagi masa kampanye,

“Kalau sudah bagi sembako, masuk (kategori) politik uang. Tindak pidana nanti,” kata dia kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (8/12) Kemarin

Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu memang mengatur bahwa siapa pun dilarang untuk memberikan/menjanjikan uang atau materi lainnya secara sengaja kepada masyarakat sebagai pihak peserta kampanye.

“Ketentuan pidananya tercantum pada pasal 523 UU Pemilu,” Pungkasnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *